wahai umat islam semua!!!!
bangkitlah ...dan sedar lah ttg apa yg sedang menmpa dunia kita skrg..
Suara-islam.com–Penghinaan terhadap Nabi Muhammad dan Islam oleh media Denmark, bukanlah yang pertama kali terjadi dalam Dua puluh tahun ini. Beberapa kali penghinaan yang sama dilakukan oleh orang-orang yang membenci Islam.
Pada tahun 1989, penghinaan dilakukan oleh novelis Salman Rushdi. Dalam bukunya berjudul, The Satanic Verses, Salman memuat tulisan yang menggambarkan al-Quran sebagai ayat-ayat setan. Karena penghinaan ituah Imam Khomeini memfatwakan hukuman mati terhadapnya. Namun, hingga kini dia tetap mendapat perlindungan dari Inggris.
Penghinaan Islam terjadi lagi pada September 1994, yakni dengan munculnya film True Lies garapan sutradara Yahudi Steven Spielberg yang menggambarkan Islam pimpinan Abdul Aziz sebagai teroris yang memimpin organisasi terror Crimson Jihad.
Kemudian pada Juli 1997, seorang wanita Yahudi Israel, Tatyana Suskin (26) membuat dan menyebarkan 20 poster yang menghina Islam dan Nabi Muhammad. Di antaranya ada poster seekor babi yang mengenakan kafiyeh ala Palestina. Di kafiyeh itu tertulis dalam bahasa Inggris dan Arab kata: Muhammad. Dengan pensil di kukunya, babi itu tampak tengah menulis di atas sebuah buku bernama “al-Quran”.
Tahun 2002, penghinaan kepada Nabi Muhammad dan Islam kembali terjadi seiring dengan munculnya sebuah tulisan jurnalis Nigeria, Isioma Daniel tentang Rasul dan Miss World.
Lalu pada tahun 2004, produser film asal Belanda, Theo van Gogh membuat film yang menghina Islam dan Muhammad.
Selanjutnya satu tahun setelah itu, yakni pada 2005, Museum Tate di London urung memamerkan patung karya John Latham, karena dikhawatirkan melukai perasaan kaum Muslim pasca ledakan bom yang mengguncang London, Juli 2005.
Penghinaan terhadap Islam juga dilakukan oleh ”orang Islam” sendiri yang telah tercemari oleh cara berfikir sekuler. Adalah Ayan Hirsi Ali, Muslimah kelahiran Somalia yang pernah menjadi anggota parlemen Belanda, telah membuat sebuah film dokumenter berjudul Submission”. Di situ digambarkan Islam yang menindas perempuan. Ditampilkan adegan aktris perempuan, dengan tubuh telanjang dan hanya ditutupi dengan kain tipis sedang berdoa pada Tuhan karena kekerasan yang dialaminya. Dalam adegan lain bahkan diperlihatkan sejumlah perempuan tanpa busana dan di tubuhnya dituliskan ayat-ayat Al-Quran. Film ini jugalah yang memicu kemarahan hampir satu juta warga Muslim Belanda, dan mengakibatkan pembunuhan terhadap Theo Van Gogh, sutradara film tersebut.
Demikianlah beberapa penghinaan yang ditimpakan pada Nabi Muhammad SAW, Alquran dan Islam. Sangat di sayangkan penghinaan itu terus saja terjadi dan umat Islam hanya bisa menyampaikan sikap protes yang tidak membuat jera orang-orang kafir yang membenci Islam itu untuk melakukannya lagi.
Adapun para pemimpin pemerintahan dunia Islam yang mestinya menjaga kemuliaan Islam tampaknya belum punya kewibawaan di mata orang-orang kafir itu sehingga penghinaan itu terus saja ada dan muncul dengan alasan kebebasan berekspresi.
Saat ini umat Islam benar-benar merindukan para pemimpin seperti Khalifah Abdul Hamid II yang bersikap tegas terhadap Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad SAW. Ketegassang Khalifah saat itu adalah mengobarkan jihad melawan Inggris, yang akhirnya bisa menghentikan kejahatan Inggris untuk mementaskan drama tersebut
No comments:
Post a Comment