Wahai orang yg redha Allah sbg Rabbnya,Islam sbg diennya & Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam sbg Nabi & Rasulnya.. TIDAKKAH kau malu ats diamnya dirimu dr jihad,sementara dien Islam & kaum muslimin sedang dijajah & kehormatannya dihina??!
Saturday, March 22, 2008
Dengan Nama Allah Maha Pengasih Maha Penyayang
Allah SWT berfirman:
"Bila kalian telah menyelesaikan manasik haji kalian maka hendaklah kalian mengingat Allah sebagaimana kalian mengingat nenek moyang kalian bahkan lebih baik dari itu." (QS. 2: 200)
Kaum muslimin dan muslimat yang mulia!
Hari-hari pelaksanaan ibadah haji meniupkan harapan. Dari satu sisi kebersamaan dan kekompakan antara para jamaah haji yang menziarahi rumah tauhid menumbuhkan harapan, sedangkan dari sisi yang lain zikir Ilahi menyebabkan hati menjadi teduh. Ini semua membuka pintu-pintu rahmat Allah.
Setelah menyelesaikan manasik haji yang penuh dengan rahasia dan simbol yang teraplikasikan lewat zikir dan kekhusukan, para jamaah haji diajak kembali untuk mengingat Allah. Penegasan ini dikarenakan dengan mengingat Allah hati yang gelisah menjadi tenang, cahaya iman dan harapan tumbuh di sana. Hati yang memiliki harapan dan iman membuat manusia mampu melewati lingkaran kehidupan yang penuh dengan rintangan dan ancaman menuju puncak kesempurnaan, baik materi maupun maknawi.
Spiritualitas haji adalah zikrullah dimana aspek spiritual ini terkandung dalam setiap amalan haji. Zikrullah ini hendaknya tetap memancar setelah pelaksanaan ibadah haji dan tetap berkesinambungan.
Dalam mengarungi kehidupan, manusia selalu menjadi pecundang akibat kelalaian akan dirinya sendiri. Kelalaian manusia berakibat pada kehancuran moral dan penyimpangan pikiran serta kelemahan rohani. Kerusakan-kerusakan ini pada gilirannya mampu membuat kehancuran sebuah bangsa dan peradaban, di samping dekadensi moral individu.
Ibadah haji merupakan cara yang paling baik dalam Islam untuk memerangi kelalaian. Universalitas pelaksanaan ibadah haji menjelaskan hal ini: bagaimana umat Islam, terlepas dari kewajiban-kewajiban individual setiap Muslim, hendaknya berusaha untuk memerangi kelalaian atas diri mereka.
Ibadah manasik haji memberikan kesempatan kepada manusia agar bebas dari tawanan dan cengkraman cinta kepada dunia dan hawa nafsu yang melalalaikan. Ihram, thawaf, shalat, sa'i dan wukuf membuat kita selalu mengingat Allah dan menentramkan hati kita agar senantiasa dapat dekat dengan Allah.
Di sisi lain, keagungan perkumpulan yang tiada bandingannya ini membuat kita mengenal relitas umat Islam yang agung. Umat Islam yang melampaui batas-batas negara, ras, warna kulit dan bahasa. Perkumpulan ini tampak begitu kompak dan serasi. Secara serempak dan serasi, mereka menyuarakan satu bahasa, badan dan hati, mereka menghadap ke kiblat. Mereka yang hadir adalah wakil dari negara dan masyarakatnya. Semua terkait dalam sebuah kelompok agung. Kelompok itu bernama umat Islam.
Kenyataannya, umat Islam pernah melalaikan dirinya dalam kurun waktu yang panjang. Keterbelakangan yang disaksikan oleh umat Islam pada hari ini, baik dari sisi teoritis maupun praktis, keterpurukan dalam bidang politik, teknologi dan ekonomi adalah bukti dan hasil dari kepahitan yang dihasilkan dari kelalaian akan diri sebagai umat Islam. Saat ini, perubahan besar sedang terjadi di dunia dan akan terjadi. Sudah saatnya umat Islam harus memperbaiki kelalaian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal yang harus dibanggakan adalah sebagian fenomena yang terjadi masa kini meniupkan harapan untuk mulai memperbaiki hal yang telah berlalu.
Tak diragukan lagi, negara-negara adidaya menganggap bahwa kesadaran kaum Muslimin dan persatuan mereka yang disertai dengan kemajuan bangsa kita dalam bidang ilmu pengetahuan, politik dan teknologi adalah penghalang terbesar untuk mewujudkan keinginan mereka untuk menguasai dunia. Mereka akan mengerahkan segala daya dan upaya untuk memerangi hal itu. Pengalaman masa kolonial dan new-kolonial dapat disaksikan di hadapan bangsa-bangsa Muslim. Hari ini adalah masa post kolonial. Kita harus belajar dari masa lalu. Untuk kesekian kalinya, kita tidak boleh memberi kesempatan panjang kepada musuh-musuh Islam untuk kembali menguasai dan menentukan masa depan kaum Muslimin.
Para penguasa Barat, pada masa yang gelap dan pahit, mempergunakan segala macam perangkat, baik budaya, ekonomi, politik maupun militer untuk melemahkan negara-negara dan masyarakat Islam. Mereka menciptakan perseteruan, kemiskinan, dan kebodohan di tengah kaum Muslimin. Kelalaian, kemalasan, kerendahan diri tokoh-tokoh politik dan para budayawan kita yang tidak mau memikul tanggung jawab turut meruncingkan masalah. Penjarahan kekayaan kaum Muslimin, penghinaan, pengabaian jati diri kaum Muslimin dan penghancuran kemerdekaan kita adalah akibat dari semua itu. Kita kaum Muslimin dari hari ke hari semakin lemah, sedangkan para penjarah dan mereka yang haus akan kekuasaan semakin bertambah kuat.
Berkat pengorbanan para pejuang yang berani dan kejujuran para pemimpin, saat ini di sebagian belahan dunia telah muncul gelombang kesadaran kaum Muslimin. Kesadaran ini telah menarik minat para pemuda, kaum intetektual dan setiap masyarakat di sebagian besar negara-negara Islam untuk berpartisipasi dalam gerakan ini dan membuka kedok para penguasa zalim dan tokoh-tokoh politik di kebanyakan negara-negara Islam. Sekali lagi, para pemimpin adidaya sedang berusaha mencari tipu muslihat baru untuk melanjutkan dan menguatkan cengkramannya terhadap dunia Islam.
Slogan demokrasi dan hak asasi manusia adalah salah satu dari tipu muslihat tersebut.
Hari ini Setan Besar (Amerika) merupakan manifestasi kejahatan dan keburukan yang menentang nilai-nilai kemanusiaan. Ia menganggap dirinya sebagai pembela hak-hak asasi manusia dan mengajak negara-negara Timur Tengah untuk menerapkan demokrasi. Demokrasi yang dikehendaki oleh Amerika di negara-negara Timur Tengah adalah pemerintahan yang tunduk (pada keinginan mereka), penuh rekayasa dan menggunakan suap serta pelbagai propaganda yang menyesatkan. Misalnya, dalam pemilihan umum secara lahiriah tampak yang terpilih adalah seseorang yang dikehendaki oleh masyarakat, namun pada hakikatnya ia tak lebih dari boneka/alat yang bekerja untuk Amerika demi mewujudkan kepentingan kotornya.
Inti dari tujuan mereka adalah menghancurkan keinginan kaum Muslimin untuk menyadari keislamannya dan menyingkirkan kembali nilai-nilai Islam. Saat ini Amerika serta para tiran lainnya mengerahkan segenap alat propaganda dan politik agar kebangkitan kesadaran kaum Muslimin dapat dibendung atau bahkan dipadamkan.
Saat ini kaum Muslimin harus benar-benar sadar dan waspada. Ulama dan pemimpin agama, para cendekiawan dan mahasiswa, para penulis, penyair, dan seniman, para pemuda dan kaum intelektual semuanya harus waspada dan berhati-hati. Jangan biarkan Amerika mencengkram kembali dunia Islam!
Slogan demokrasi yang berasal dari penguasa yang bertahun-tahun sebagai pembela rezim diktator di benua Asia, Afrika, dan Amerika adalah hal yang tidak dapat dibenarkan. Ajakan untuk memerangi kekerasan dan terorisme dari orang-orang yang mereka sendiri terlibat dalam pembenaran terorisme Zionis dan terkait dengan kekerasan berdarah di Irak dan Afganistan adalah hal yang memalukan dan memuakkan. Klaim membela hak asasi manusia yang disuarakan oleh Setan-Setan yang mendukung kekejaman penjahat dan teroris serta pengisap darah seperti Sharon terhadap masyarakat Palestina yang teraniaya merupakan tipu muslihat yang layak untuk dikutuk. Adalah sama sekali tidak tidak berhak menyuarakan hak asasi manusia bagi mereka yang melakukan kejahatan di Guantanamo, Abu Ghuraib, penjara-penjara tersembunyi di Eropa, pelecehan terhadap bangsa-bangsa seperti Irak dan Palestina serta pendidikan kelompok-kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam, dimana mereka ini menghalalkan darah kaum Muslimin di Irak dan Afganistan.. Pemerintah Amerika dan Inggeris memperbolehkan penyiksaan terhadap para tertuduh bahkan membunuh mereka di jalanan. Lebih dari itu, mereka mengizinkan untuk menyadap telepon warga kota, tanpa ada keputusan dari pengadilan. Mereka tidak punya hak untuk memperkenalkan dirinya sebagai pembela hak-hak sipil. Negara-negara yang mencoreng sejarah modern mereka dengan memproduksi senjata atom dan kimia serta mempergunakannya tidak berhak untuk mengklaim sebagai pengatur dan penentu penyebaran teknologi nuklir.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang mulia!
Saat ini dunia, khususnya dunia Islam sedang melewati masa yang sangat menentukan. Di satu sisi, gelombang kesadaran di seluruh dunia Islam telah merata di mana-mana, dan di sisi lain sikap arogan Amerika dan para adidaya lainnya telah tersingkap dari balik topeng riya' dan dosa. Di samping itu, gerakan menuju pencarian jati diri dan kekuatan di sebagian dunia Islam telah berlangsung. Dan di negara Islam Iran telah tumbuh tunas ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari kemampuan dan kemandiriaan masyarakat Iran. Dan tumbuhnya rasa percaya diri yang mampu mengubah cakrawala politik dan sosial menjadi menjadi cakrawala ilmu pengetahuan dan pembangunan. Dari sisi lain, pengaruh musuh tampak semakin melemah, utamanya di bidang politik dan militer. Sebagai contoh, apa yang terjadi Irak, Palestina dan Lebanon adalah bukti kelemahan kekuatan yang selama ini dibanggakan oleh Amerika dan Israel. Kebijakan politik Amerika di Timur Tengah dari semula berbenturan dengan rintangan yang besar dimana pada akhirnya hal itu justru menjadi bumerang dan senjata makan tuan bagi mereka sendiri.
Saat ini adalah saat dimana negara-negara dan masyarakat Islam dapat melakukan inovasi dan memulai sebuah pekerjaan besar. Menolong kaum Muslimin yang tertindas di Palestina, mendukung masyarakat Irak yang telah sadar, menjaga stabilitas dan kedaulatan Lebanon dan Suriah serta negara-negara di sekelilingnya. Semua ini adalah kewajiban kaum Muslimin. Tugas para politikus, agamawan, budayawan, tokoh masyarakat, para pemuda dan mahasiswa menjadi lebih berat ketimbang selain mereka. Persatuan dan kesetiakawanan antara pengikut mazhab-mazhab Islam, menjauhkan diri dari perselisihan kelompok dan golongan haruslah menjadi slogan terbesar mereka. Aktifitas politik, usaha di bidang budaya, dan memobilisasi semua kekuatan dalam ruang lingkup "persatuan dan kesetiakawanan" harus menjadi dasar gerakan mereka.
Untuk menegakkan kedaulatan rakyat dan hak asasi manusia, dunia Islam tidak butuh kepada "resep" yang salah dan sering kali dilanggar sendiri oleh Barat. Kedaulatan rakyat ada pada norma-norma ajaran Islam dan hak asasi manusia merupakan merupakan syiar Islam yang paling menonjol. Ilmu harus dipelajari dari pemiliknya; dimana saja dan kapan saja, akan tetapi umat Islam harus memiliki tekad kuat untuk senantiasa tidak meniru orang lain dan berusaha memanfaatkan potensinya sendiri dalam rangka melakukan inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Nilai-nilai yang dibawa oleh Barat tidak dapat diikuti lagi. Nilai-nilai tersebut di negara-negara Barat sendiri telah mengakibatkan dekadensi moral, menjamurnya seks bebas, melegalkan homo seks dan kebejatan yang lainnya. Dengan nilai-nilainya yang tinggi, Islam memiliki sumber yang mulia demi menjamin kebahagiaan manusia. Tentu saja para tokoh-tokoh pelbagai bangsa berkewajiban untuk mengkaji kembali dan mensosialisasikan nilai-nilai ini.
Tindakan teroris yang membabi buta dan keji yang dijadikan alat oleh penjajah Irak untuk menyudutkan Islam dan kaum Muslimin dan dijadikan dalih untuk melanggengkan pendudukan militer mereka di sana adalah ditentang dan bahkan dikutuk oleh ajaran Islam. Pihak pertama yang layak menjadi tertuduh pada peristiwa pelbagai peledakan atau tindakan teroris adalah kalangan militer Amerika dan badan intelejen CIA serta Israel. Usaha yang paling getol dan keji yang mereka lakukan adalah mencoba mempengaruhi proses pembentukan pemerintahan Irak.
Saudara-saudara kaum Muslimin dan Muslimat!
Penjamin terlaksananya semua tujuan-tujuan besar umat Islam adalah bertawakal kepada Allah SWT dan percaya kepada janji-janji Al-Qur'an yang pasti dan menguatkan persatuan Islam. Dan kewajiban haji yang disertai dengan modal yang melimpah dan dzikrullah serta adanya perkumpulan dalam jumlah besar kaum Muslimin dalam manasik haji dapat kiranya menjadi titik tolak kebangkitan yang lebih luas. Dan berlepas diri (bara`at) dalam ucapan dan tindakan terhadap para penguasa adidaya dalam manasik haji merupakan teladan praktis yang menjadi langkah pertama dalam bidang ini.
Kami memohon agar taufik Ilahi meliputi para jamaah haji dan begitu juga doa Waliullah yang Agung Imam Mahdi.
Wassalamu alaikum wr.wb.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment